Menjadi Indonesia merupakan ikhtiar bersama masyarakat sipil Indonesia dalam menyuarakan narasi tanding terhadap kebijakan (dan juga atas tidak-hadirnya kebijakan) pemerintah yang seharusnya menjamin dan menjunjung tinggi hak-hak seluruh warga negara, baik pada aspek sipil dan politik (sipol, mengacu pada International Covenant on Civil and Political Rights), ekonomi, sosial dan budaya (ekosob, mengacu pada International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights).

Menjadi Indonesia meminjam judul buku Parakitri T. Simbolon (Kompas, 1995), dimana kata ‘menjadi’ bisa dirasakan sebagai penggambaran suatu proses dinamis, suatu proses sosial, dan masih akan terus berlanjut dalam pengembangan kebangsaan Indonesia, yang harus dilihat sebagai proses pengelolaan masyarakat, yakni proses yang menghasilkan keseimbangan hubungan antara masyarakat dan kekuasaan negara, yang terwujud dalam serangkaian tradisi, pranata, atau lembaga; tegasnya, keseluruhan aturan main bermasyarakat dan bernegara. Keseimbangan hanya akan terjadi jika tegangan-tegangan konstruktif yang dengan sengaja dibangun dan dirawat. Menjadi Indonesia adalah bagian dari upaya untuk menjaga agar sikap kritis masyarakat sipil tetap ada selalu, terdengar, dan benar-benar dipertimbangkan.

Seperti apa yang diyakini oleh Parakitri, Menjadi Indonesia ingin menterjemahkan ‘kebangsaan’ bukan sebagai nationalism yang lebih menekankan cita-cita bahkan ideologi, melainkan ‘kebangsaan’ sebagai nationhood, atau malah mungkin nationness, yang lebih menekankan tantang-jawab kongkrit dan pengamatan sejauh mana hasil-hasil sudah dicapai.

Secara teknis, diawali dengan kajian kerentanan Indonesia masa depan secara menyeluruh mencakup semua aspek pemenuhan hak-hak warga negara, Menjadi Indonesia akan mengkonsolidasikan hasil pengamatan dan penelitian, ide dan gagasan, kertas posisi, rekomendasi kebijakan, seruan advokasi dan peta jalan perubahan dari organisasi masyarakat sipil terkait per masing-masing Kaukus Tematik yang akan melibatkan pemikiran dan masukan dari dewan pakar akademisi dan praktisi empirik. Rangkaian pertemuan, diskusi dan lokakarya akan diagendakan per Kaukus Tematik sepanjang tahun secara rutin, disamping beberapa forum khusus yang akan diselenggarakan sebagai respon darurat menanggapi dinamika situasi kebangsaan yang berkembang.

Menjadi Indonesia merupakan upaya masyarakat sipil Indonesia dalam menyuarakan narasi tanding terhadap kebijakan (dan juga atas tidak-hadirnya kebijakan) pemerintah yang seharusnya menjamin dan menjunjung tinggi hak-hak seluruh warga negara, baik pada aspek sipil dan politik (sipol, mengacu pada International Covenant on Civil and Political Rights), ekonomi, sosial dan budaya (ekosob, mengacu pada International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights).